Postingan SBY terkait Jiwasraya, Ini Tanggapan Mahfud Md
Jakarta - Tulisan panjang di akun Facebook resmi milik presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang skandal Jiwasraya ditanggapi ...
https://www.kontinunews.com/2020/01/postingan-sby-terkait-jiwasraya-ini.html
Jakarta - Tulisan panjang di akun Facebook resmi milik presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang skandal Jiwasraya ditanggapi singkat oleh Menko Polhukam, Mahfud Md.
Mahfud mengakui untuk penyelesaian skandal tersebut, dorongan dari pemerintah lebih kuat dari mantan Presiden tersebut.
"Saya kira dorongan kita lebih kuat daripada dorongan Pak SBY," kata Mahfud di kantornya, Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020) dilansir Detik.
Namun, Mahfud tidak menyebutkan dorongan dan langkah-langkah apa yang dilakukan pemerintah terkait penanganan skandal asuransi itu. Usai memberikan tanggapan singkat, Mahfud masuk ke mobil dan meninggalkan kantornya.
Sebelumnya, lewat tulisan panjang di akun Facebook resminya, SBY memberikan pandangan terkait permasalahan PT Asuransi Jiwasraya. SBY mendengar ada niat menjatuhkan sejumlah tokoh lewat parlemen menggunakan isu Jiwasraya.
Ketum Demokrat itu mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang semula menginginkan pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya. Dia amat kaget mendengar alasan tersebut.
"Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya 'geleng kepala'. Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh," ucap SBY.
"Ada yang 'dibidik dan harus jatuh' dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," imbuh dia. (detik/red)
Mahfud mengakui untuk penyelesaian skandal tersebut, dorongan dari pemerintah lebih kuat dari mantan Presiden tersebut.
"Saya kira dorongan kita lebih kuat daripada dorongan Pak SBY," kata Mahfud di kantornya, Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020) dilansir Detik.
Namun, Mahfud tidak menyebutkan dorongan dan langkah-langkah apa yang dilakukan pemerintah terkait penanganan skandal asuransi itu. Usai memberikan tanggapan singkat, Mahfud masuk ke mobil dan meninggalkan kantornya.
Sebelumnya, lewat tulisan panjang di akun Facebook resminya, SBY memberikan pandangan terkait permasalahan PT Asuransi Jiwasraya. SBY mendengar ada niat menjatuhkan sejumlah tokoh lewat parlemen menggunakan isu Jiwasraya.
Ketum Demokrat itu mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang semula menginginkan pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya. Dia amat kaget mendengar alasan tersebut.
"Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya 'geleng kepala'. Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh," ucap SBY.
"Ada yang 'dibidik dan harus jatuh' dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," imbuh dia. (detik/red)
