Karyawan PT Priatama Riau Keluhkan Mess Tak Layak Huni
RUPAT, Tribunriau- Karyawan PT Priatama Riau mengeluhkan mess yang ditempati mereka di RT 15 RW 08 Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat,...
https://www.kontinunews.com/2020/02/karyawan-pt-priatama-riau-keluhkan-mess.html
RUPAT, Tribunriau- Karyawan PT Priatama Riau mengeluhkan mess yang ditempati mereka di RT 15 RW 08 Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Bengkalis.
Pasalnya, mess tersebut dinilai tak layak huni, mulai dari atap yang bocor, hingga kondisi papan lantai rumah yang sudah lapuk.
"Inilah rumah yang kami diami, sudah tidak layak, jika hujan turun sengnya bocor, lantai papan sudah ada yang lapuk, seperti kamar mandi WC kurang layak," keluh salah seorang karyawan yang tak mau identitasnya disebutkan kepada Tribunriau, Senin (10/2).
Tak hanya itu, lanjut karyawan yang sudah bekerja 8 tahun ini, soal air yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari juga bermasalah.
"Air bor untuk digunakan mandi terbatas, harus menunggu hidup mesin," tambahnya.
Dirinya beserta karyawan lain yang ditemui Tribunriau kala itu berharap agar perusahaan memperhatikan nasib mereka.
"Kami minta agar hak-hak kami terpenuhi," pintanya.
Sementara itu, Staf Tata Usaha PT Priatama Riau, Irawan ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait hal tersebut menyatakan bahwa mess tersebut dalam tahap perbaikan.
"Kami masih dalam tahap perehapan," ujarnya, Senin (10/2).
Ketika disinggung soal CSR, Irawan mengatakan bahwa pihaknya aktif memberikan bantuan, terlebih lagi untuk pendidikan.
"Perusahaan tetap aktif memberikan bantuan, seperti mahasiswa kurang mampu, SMA, SMP, dan SD, sejak tahun 2014 sampai 2018," tuturnya.
Bantuan tersebut, lanjut Irawan, juga bervariasi, Mahasiswa Rp.1.8 Jt, SMA Rp.600.000, Walia Rp.600.000, SMP Rp.420.000, SD Rp.300.000.
Namun, ketika ditanya kenapa bantuan pada tahun 2019 belum dikucurkan, Irawan menjawab tidak tahu.
Ketika ditanya siapa humas yang bisa memberikan informasi lebih lanjut, Irawan memberikan sebuah nama, yaitu Asmadi yang saat ini tinggal di Bangsal Aceh, Dumai.
"Kalau saya hanya sebagai tata usaha, yang lebih berperan memberi keterangan humas, Pak Asmadi tinggal di Bangsal Aceh," pungkasnya.
Humas PT Priatama, Asmadi seperti yang diberitahu oleh Irawan, hingga kini belum bisa dihubungi.
Penulis: Johanes Simangunsong
Pasalnya, mess tersebut dinilai tak layak huni, mulai dari atap yang bocor, hingga kondisi papan lantai rumah yang sudah lapuk.
"Inilah rumah yang kami diami, sudah tidak layak, jika hujan turun sengnya bocor, lantai papan sudah ada yang lapuk, seperti kamar mandi WC kurang layak," keluh salah seorang karyawan yang tak mau identitasnya disebutkan kepada Tribunriau, Senin (10/2).
Tak hanya itu, lanjut karyawan yang sudah bekerja 8 tahun ini, soal air yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari juga bermasalah.
"Air bor untuk digunakan mandi terbatas, harus menunggu hidup mesin," tambahnya.
Dirinya beserta karyawan lain yang ditemui Tribunriau kala itu berharap agar perusahaan memperhatikan nasib mereka.
"Kami minta agar hak-hak kami terpenuhi," pintanya.
Sementara itu, Staf Tata Usaha PT Priatama Riau, Irawan ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait hal tersebut menyatakan bahwa mess tersebut dalam tahap perbaikan.
"Kami masih dalam tahap perehapan," ujarnya, Senin (10/2).
Ketika disinggung soal CSR, Irawan mengatakan bahwa pihaknya aktif memberikan bantuan, terlebih lagi untuk pendidikan.
"Perusahaan tetap aktif memberikan bantuan, seperti mahasiswa kurang mampu, SMA, SMP, dan SD, sejak tahun 2014 sampai 2018," tuturnya.
Bantuan tersebut, lanjut Irawan, juga bervariasi, Mahasiswa Rp.1.8 Jt, SMA Rp.600.000, Walia Rp.600.000, SMP Rp.420.000, SD Rp.300.000.
Namun, ketika ditanya kenapa bantuan pada tahun 2019 belum dikucurkan, Irawan menjawab tidak tahu.
Ketika ditanya siapa humas yang bisa memberikan informasi lebih lanjut, Irawan memberikan sebuah nama, yaitu Asmadi yang saat ini tinggal di Bangsal Aceh, Dumai.
"Kalau saya hanya sebagai tata usaha, yang lebih berperan memberi keterangan humas, Pak Asmadi tinggal di Bangsal Aceh," pungkasnya.
Humas PT Priatama, Asmadi seperti yang diberitahu oleh Irawan, hingga kini belum bisa dihubungi.
Penulis: Johanes Simangunsong
