Covid-19, Pulang Kampung Penyebab ODP Bertambah di Rokan Hilir
ROHIL, tribunriau - Update gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Rokan Hilir pada hari ini, Orang dalam pantauan (ODP) menga...
https://www.kontinunews.com/2020/04/covid-19-pulang-kampung-penyebab-odp.html
ROHIL, tribunriau - Update gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Rokan Hilir pada hari ini, Orang dalam pantauan (ODP) mengalami peningkatan, meningkatnya ODP tersebut disebabkan banyaknya warga Rokan Hilir pulang ke kampung halamanya.
Berdasarkan update Covid-19 pada hari ini, selasa (21/4/20) ODP sebanyak 4673 orang diseluruh wilayah kerja puskesmas Kabupaten Rokan Hilir, sementara selesai pemantauan sebanyak 2883 orang dan dalam proses pemantauan sebanyak 1790 orang sedangkan Untuk Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang.
Sedangkan data gugus tugas rokan hilir yang kemaren, senin (20/4/20), ODP sebanyak 4432 orang diseluruh wilayah puskesmas Rokan Hilir, selesai pamantauan sebanyak 2772 orang, proses pemantauan sebanyak 1660 orang ,PDP sebanyak 6 orang.
Sekretaris Dinas kesehatan Rohil Ahmad didampingi kasubbag DokPim Rohil Hasnul Yamin mengatakan, bahwa orang yang dalam pengawasan pada saat ini tetap meningkat, seperti yang di sampaikan sebelumnya bahwa pemicunya adalah tentu saja dengan ditetapkannya beberapa wilayah di provinsi riau sebagai daerah terjangkit atau daerah transmisi lokal seperti pekanbaru dan kota dumai
" kita tahu bahwa hari ini mobilitas masyarakat Rokan Hilir ke pekanbaru masih tinggi, apalagi kota dumai yang berbatasan langsung dengan rokan hilir yang tentu saja sangat familiar warga kita dengan kota dumai dipicu lagi dengan suasana menghadapi bulan suci ramadhan tentu saja warga kita yang barangkali selama ini bekerja atau menetap di dumai dan pekan Baru pulang ke rokan hilir, ini juga menyebabkan tingginya angka ODP Rohil pada saat ini ," ujar Ahmad.
Lanjutnya, pada saat ini juga ada warga kita yang bekerja sebagai tenaga kerja di negara tetangga malaysia khususnya, juga masih ada terkonfirmasi pulang ke rokan hilir, mungkin karena sudah mendekati ramadhan atau idul fitri, tentu saja ini juga membuat ODP kita meningkat.
" kami sampaikan bahwa ODP ini hanya orang dalam pemantauan, ketika mereka tidak menunjukkan gejala apa - apa mereka hanya kita pantau tapi jangan kita stigma bahwa mereka adalah pasien covid -19 , namun hal tersebut juga tidak membuat kita lalai atau lengah , kita tetap juga harus hati hati dan waspada , karena mereka adalah saudara - saudara kita yang baru pulang dari daerah terjangkit atau daerah luar negeri, tentu saja penyakit virus corona ini jangan kita stigma ke hal - hal yang buruk karena penyakit ini bukanlah penyakit yang hina dan penyakit memalukan, karena penularannya dari manusia kemanusia yang membawa virus corona tersebut," kata Ahmad.
Tambah Ahmad, tentu saja hal yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengurangi pergerakan manusia itu sendiri, kalau pun kita harus terpaksa keluar rumah ikut aturan aturan pemerintah dengan memakai masker, jaga jarak, selanjutnya ikut juga anjuran tentang bagaimana kita menyeimbangkan asupan Gizi, hilangkan stres dan perbanyak istirahat ini juga merupakan hal yang sangat penting eh sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh kita. (hen)
Berdasarkan update Covid-19 pada hari ini, selasa (21/4/20) ODP sebanyak 4673 orang diseluruh wilayah kerja puskesmas Kabupaten Rokan Hilir, sementara selesai pemantauan sebanyak 2883 orang dan dalam proses pemantauan sebanyak 1790 orang sedangkan Untuk Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang.
Sedangkan data gugus tugas rokan hilir yang kemaren, senin (20/4/20), ODP sebanyak 4432 orang diseluruh wilayah puskesmas Rokan Hilir, selesai pamantauan sebanyak 2772 orang, proses pemantauan sebanyak 1660 orang ,PDP sebanyak 6 orang.
Sekretaris Dinas kesehatan Rohil Ahmad didampingi kasubbag DokPim Rohil Hasnul Yamin mengatakan, bahwa orang yang dalam pengawasan pada saat ini tetap meningkat, seperti yang di sampaikan sebelumnya bahwa pemicunya adalah tentu saja dengan ditetapkannya beberapa wilayah di provinsi riau sebagai daerah terjangkit atau daerah transmisi lokal seperti pekanbaru dan kota dumai
" kita tahu bahwa hari ini mobilitas masyarakat Rokan Hilir ke pekanbaru masih tinggi, apalagi kota dumai yang berbatasan langsung dengan rokan hilir yang tentu saja sangat familiar warga kita dengan kota dumai dipicu lagi dengan suasana menghadapi bulan suci ramadhan tentu saja warga kita yang barangkali selama ini bekerja atau menetap di dumai dan pekan Baru pulang ke rokan hilir, ini juga menyebabkan tingginya angka ODP Rohil pada saat ini ," ujar Ahmad.
Lanjutnya, pada saat ini juga ada warga kita yang bekerja sebagai tenaga kerja di negara tetangga malaysia khususnya, juga masih ada terkonfirmasi pulang ke rokan hilir, mungkin karena sudah mendekati ramadhan atau idul fitri, tentu saja ini juga membuat ODP kita meningkat.
" kami sampaikan bahwa ODP ini hanya orang dalam pemantauan, ketika mereka tidak menunjukkan gejala apa - apa mereka hanya kita pantau tapi jangan kita stigma bahwa mereka adalah pasien covid -19 , namun hal tersebut juga tidak membuat kita lalai atau lengah , kita tetap juga harus hati hati dan waspada , karena mereka adalah saudara - saudara kita yang baru pulang dari daerah terjangkit atau daerah luar negeri, tentu saja penyakit virus corona ini jangan kita stigma ke hal - hal yang buruk karena penyakit ini bukanlah penyakit yang hina dan penyakit memalukan, karena penularannya dari manusia kemanusia yang membawa virus corona tersebut," kata Ahmad.
Tambah Ahmad, tentu saja hal yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengurangi pergerakan manusia itu sendiri, kalau pun kita harus terpaksa keluar rumah ikut aturan aturan pemerintah dengan memakai masker, jaga jarak, selanjutnya ikut juga anjuran tentang bagaimana kita menyeimbangkan asupan Gizi, hilangkan stres dan perbanyak istirahat ini juga merupakan hal yang sangat penting eh sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh kita. (hen)