TNI-Polri Serta Masyarakat Rupat Berjibaku Padamkan Karhutla
RUPAT, Tribunriau- Kapolsek Rupat, TNI, BPBD MPA serta masyarakat berjibaku memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Jala...
https://www.kontinunews.com/2020/04/tni-polri-serta-masyarakat-rupat.html
RUPAT, Tribunriau- Kapolsek Rupat, TNI, BPBD MPA serta masyarakat berjibaku memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Jalan Suka Maju Dusun 2 Desa Sri Tanjung, Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.
Kapolsek Rupat, Iptu Syadina Ali, SH kepada Tribunriau.com mengatakan bahwa karhutla ini harus diatasi. "Semua merasa terpanggil untuk memadamkan (Karhutla) ini," ujarnya mewakili tim yang berada di lapangan, Kamis (2/4).
Dijelaskan Kapolsek, kasus karhutla ini sedang didalami, belum ditetapkan adanya tersangka.
"Masih dalam penyelidikan, karena masih banyak yang perlu diminta keterangan," jelasnya.
Dikatakannya, timbulnya api ini tidak ada yang melihat, 5 saksi sudah diperiksa.
Proses pemadaman, lanjut Kapolsek, sudah berjalan lima hari. "Mulai jam 8 pagi sampai jam 7 malam, hanya kendalanya dalam 5 hari ini air sulit dan jauh," katanya.
Selain itu, masalah alam, angin kuat berubah-ubah, sehingga bunga api bisa melompat ketempat yang lain.
Disisi lain, Kades Sri Tanjung belum berhasil dihubungi untuk diminta informasi terkait program pemetaan badan restorasi gambut (BRG).
Penulis: Johanes mangunsong
Kapolsek Rupat, Iptu Syadina Ali, SH kepada Tribunriau.com mengatakan bahwa karhutla ini harus diatasi. "Semua merasa terpanggil untuk memadamkan (Karhutla) ini," ujarnya mewakili tim yang berada di lapangan, Kamis (2/4).
Dijelaskan Kapolsek, kasus karhutla ini sedang didalami, belum ditetapkan adanya tersangka.
"Masih dalam penyelidikan, karena masih banyak yang perlu diminta keterangan," jelasnya.
Dikatakannya, timbulnya api ini tidak ada yang melihat, 5 saksi sudah diperiksa.
Proses pemadaman, lanjut Kapolsek, sudah berjalan lima hari. "Mulai jam 8 pagi sampai jam 7 malam, hanya kendalanya dalam 5 hari ini air sulit dan jauh," katanya.
Selain itu, masalah alam, angin kuat berubah-ubah, sehingga bunga api bisa melompat ketempat yang lain.
Disisi lain, Kades Sri Tanjung belum berhasil dihubungi untuk diminta informasi terkait program pemetaan badan restorasi gambut (BRG).
Penulis: Johanes mangunsong