Kolam Galian Tambang Kaolin Di Bandar Pulau Makan Korban
ASAHAN, Tribunriau. Kolam galian tambang kaolin yang berada di Dusun II, Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan memakan...
https://www.kontinunews.com/2020/06/kolam-galian-tambang-kaolin-di-bandar.html
ASAHAN, Tribunriau. Kolam galian tambang kaolin yang berada di Dusun II, Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan memakan korban jiwa.
Rusman (44) seorang laki laki warga Dusun II, Desa Padang Pulau, menjadi korban meninggal dunia diduga akibat tenggelam di lokasi kolam sisa galian yang belum dilakukan reklamasi sekira 4 bulan lalu aktifitasnya.
Setelah seharian pihak keluarga korban mencari cari Rusman (44) yang menghilang pada Selasa (02/06/20) dan akhirnya ditemukan telah mengapung di areal kolam galian tambang kaolin pada hari Rabu (03/06/20).
Menurut informasi, galian tambang kaolin yang sudah tidak beraktifitas empat bulan lalu diduga tidak melaksanakan reklamasi terhadap tambang galian yang sudah mengali tanah kaolinnya.
"Reklamasi galian tambang kaolin yang urung dilakukan sesuai standart pertambangan, selama ini selalu dianggap spele oleh sebagian oknum2 penambang, dan sempat menuai protes warga sekitar", ucap Bakti Marpaung dari ujung seluler yang dikonfirmasi media ini.
Bakti Marpaung menambahkan, seharusnya pemerintah melakukan pengawasan dalam aktifitasnya, untuk menghindari dampak negatif kerusakan alam dan mahkluk hidup sekitarnya, kususnya korban MANUSIA.
"Pemerintah diduga lemah dalam pengawasan sehingga berdampak kerusakan dan memakan korban, seperti kejadian ini. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak", ungkap Bakti Marpaung, kesal. (tec)
Rusman (44) seorang laki laki warga Dusun II, Desa Padang Pulau, menjadi korban meninggal dunia diduga akibat tenggelam di lokasi kolam sisa galian yang belum dilakukan reklamasi sekira 4 bulan lalu aktifitasnya.
Setelah seharian pihak keluarga korban mencari cari Rusman (44) yang menghilang pada Selasa (02/06/20) dan akhirnya ditemukan telah mengapung di areal kolam galian tambang kaolin pada hari Rabu (03/06/20).
Menurut informasi, galian tambang kaolin yang sudah tidak beraktifitas empat bulan lalu diduga tidak melaksanakan reklamasi terhadap tambang galian yang sudah mengali tanah kaolinnya.
"Reklamasi galian tambang kaolin yang urung dilakukan sesuai standart pertambangan, selama ini selalu dianggap spele oleh sebagian oknum2 penambang, dan sempat menuai protes warga sekitar", ucap Bakti Marpaung dari ujung seluler yang dikonfirmasi media ini.
Bakti Marpaung menambahkan, seharusnya pemerintah melakukan pengawasan dalam aktifitasnya, untuk menghindari dampak negatif kerusakan alam dan mahkluk hidup sekitarnya, kususnya korban MANUSIA.
"Pemerintah diduga lemah dalam pengawasan sehingga berdampak kerusakan dan memakan korban, seperti kejadian ini. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak", ungkap Bakti Marpaung, kesal. (tec)
