Sungai Hijau Kampar, Objek Wisata Yang Cocok untuk Keluarga
Kampar,- Sempena HUT I DPD IMO Indonesia Kota Dumai, dengan tema "Mengangkat Potensi Budaya dan Pariwisata di Provinsi Riau", peng...
https://www.kontinunews.com/2020/11/sungai-hijau-kampar-objek-wisata-yang.html
Kampar,- Sempena HUT I DPD IMO Indonesia Kota Dumai, dengan tema "Mengangkat Potensi Budaya dan Pariwisata di Provinsi Riau", pengurus mencoba untuk mengeksplore objek wisata Sungai Hijau Kampar untuk diketahui oleh calon wisatawan lainnya.
Objek wisata yang berada di Salo Kecamatan Kampar ini dialiri air yang jernih, dilengkapi beberapa pondok untuk berteduh, objek wisata Sungai Hijau 4 Kampar ini pantas anda kunjungi saat liburan.
Terdapat 4 tingkat anak sungai yang bisa memanjakan anak anda dengan ketinggian tidak lebih dari sepinggang pria dewasa.
Tentunya orang tua juga harus memantau aktifitas anak ketika berada di dalam anak sungai yang berwarna kehijauan ini.
Berada jauh dari perkotaan, membuat kondisi objek wisata ini sejuk, selain itu, fasilitas toilet dan mushola juga disediakan oleh pengelola.
Untuk diketahui, anda hanya perlu merogoh saku anda senilai 5 Ribu per orang ketika memasuki objek wisata ini, untuk biaya parkir mobil dikenakan sebesar 5 ribu.
Namun, beberapa kekurangan yang seharusnya menjadi perhatian bagi pengelola adalah akses jalan.
Pantauan pengurus DPD IMO Indonesia Kota Dumai ketika berkunjung, akses jalan masuk ke objek wisata tersebut masih kurang layak untuk dilalui beberapa mobil, terlebih untuk mobil yang rendah/ceper.
Ketua DPD IMO Indonesia Kota Dumai, Faisal Arif merasa objek wisata tersebut sangat layak dikunjungi ketika liburan, namun masalah akses jalan adalah hal penting yang harus diperhatikan, baik bagi pengelola maupun pemerintah.
"Objeknya bagus, sejuk, airnya mengalir dan bersih, jika dikelola dengan baik, tentunya ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan mengangkat nama Kabupaten Kampar," ujar Arif.
"Tapi ya itu, selalu saja masalah akses jalan yang menjadi keluhan wisatawan, pihak pengelola seharusnya juga memprioritaskan hal tersebut," sambungnya.
Dijelaskan Arif, pemerintah tentunya harus punya solusi, karena ini juga membantu masyarakat tempatan dalam hal ekonomi, dan pemerintah Kampar juga dapat nama baik.
"Jangan hanya karena ini tidak ada hubungannya dengan PAD, lantas pemerintah tutup mata seolah akses jalan bukanlah persoalan besar," jelasnya.
Sangat disayangkan, lanjut Arif, jika objek sebagus ini tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah. "Setidaknya, wisatawan merasa puas dengan bagusnya akses jalan di Kabupaten Kampar, dan itu poinnya," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pengelola Sungai Hijau 4 mengatakan rencananya yang akan membangun akses jalan masuk tersebut, hanya saja tentunya butuh dukungsn dari pengelola lainnya, yaitu Sungai Hijau 1, 2 daj 3.
"Rencananya (pembangunan jalan) tentu ada, tapi kita juga menunggu respon dari rekan-rekan pengelola lainnya," ujar pengelola yang tak ingin namanya dipublish.
Dikatakannya, objek wisata ini pada hari libur tahun baru atau hari besar lainnya selalu dipadati wisatawan dari berbagai provinsi, terbanyak dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Usai menikmati keindahan sungai hijau dan secangkir kopi, selanjutnya, tim eksplore Budaya dan Wisata IMO Indonesia Dumai ini juga akan mengunjungi beberapa objek wisata di daerah lainnya. (tim)
Objek wisata yang berada di Salo Kecamatan Kampar ini dialiri air yang jernih, dilengkapi beberapa pondok untuk berteduh, objek wisata Sungai Hijau 4 Kampar ini pantas anda kunjungi saat liburan.
Terdapat 4 tingkat anak sungai yang bisa memanjakan anak anda dengan ketinggian tidak lebih dari sepinggang pria dewasa.
Tentunya orang tua juga harus memantau aktifitas anak ketika berada di dalam anak sungai yang berwarna kehijauan ini.
Berada jauh dari perkotaan, membuat kondisi objek wisata ini sejuk, selain itu, fasilitas toilet dan mushola juga disediakan oleh pengelola.
Untuk diketahui, anda hanya perlu merogoh saku anda senilai 5 Ribu per orang ketika memasuki objek wisata ini, untuk biaya parkir mobil dikenakan sebesar 5 ribu.
Namun, beberapa kekurangan yang seharusnya menjadi perhatian bagi pengelola adalah akses jalan.
Pantauan pengurus DPD IMO Indonesia Kota Dumai ketika berkunjung, akses jalan masuk ke objek wisata tersebut masih kurang layak untuk dilalui beberapa mobil, terlebih untuk mobil yang rendah/ceper.
Ketua DPD IMO Indonesia Kota Dumai, Faisal Arif merasa objek wisata tersebut sangat layak dikunjungi ketika liburan, namun masalah akses jalan adalah hal penting yang harus diperhatikan, baik bagi pengelola maupun pemerintah.
"Objeknya bagus, sejuk, airnya mengalir dan bersih, jika dikelola dengan baik, tentunya ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan mengangkat nama Kabupaten Kampar," ujar Arif.
"Tapi ya itu, selalu saja masalah akses jalan yang menjadi keluhan wisatawan, pihak pengelola seharusnya juga memprioritaskan hal tersebut," sambungnya.
Dijelaskan Arif, pemerintah tentunya harus punya solusi, karena ini juga membantu masyarakat tempatan dalam hal ekonomi, dan pemerintah Kampar juga dapat nama baik.
"Jangan hanya karena ini tidak ada hubungannya dengan PAD, lantas pemerintah tutup mata seolah akses jalan bukanlah persoalan besar," jelasnya.
Sangat disayangkan, lanjut Arif, jika objek sebagus ini tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah. "Setidaknya, wisatawan merasa puas dengan bagusnya akses jalan di Kabupaten Kampar, dan itu poinnya," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pengelola Sungai Hijau 4 mengatakan rencananya yang akan membangun akses jalan masuk tersebut, hanya saja tentunya butuh dukungsn dari pengelola lainnya, yaitu Sungai Hijau 1, 2 daj 3.
"Rencananya (pembangunan jalan) tentu ada, tapi kita juga menunggu respon dari rekan-rekan pengelola lainnya," ujar pengelola yang tak ingin namanya dipublish.
Dikatakannya, objek wisata ini pada hari libur tahun baru atau hari besar lainnya selalu dipadati wisatawan dari berbagai provinsi, terbanyak dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Usai menikmati keindahan sungai hijau dan secangkir kopi, selanjutnya, tim eksplore Budaya dan Wisata IMO Indonesia Dumai ini juga akan mengunjungi beberapa objek wisata di daerah lainnya. (tim)